Saturday, November 2, 2013

IT Audit Trail, Real time audit, IT forensik



Sejarah singkat Audit IT
            Audit IT pada mulanya dikenal sebagai EDP Audit (Electronic Data Processing) yang mana telah mengalami suatu perkembangan yang begitu pesat. Audit IT ini berkembang dengan dorongan besar dari kemajuan teknologi yang ada pada system keuangan, sehingga makin meningkatnya kebutuhan akan pengontrolan IT, dan juga tentunya pengaruh dari computer itu sendiri yang mana bertugas untuk menyelesaikan tugas-tugas penting. Pemanfaatkan komputer kedalam system keuangan ini telah banyak mengubah cara kerja dari system keuangan, yaitu mulai dari penyimpanan data, pengambilan data kembali, dan pengendalian system. Pertama kali system keuangan ini digunakan dan muncul pada tahun 1954. Selama 1954 – 1960-an profesi audit masih menggunakan komputer. Kemudian pada pertengahan tahun 1960-an terjadi suatu perubahan pada mesin komputer, dari mainframe menjadi komputer yang lebih kecil dan juga lebih murah. Lalu pada tahun 1968, American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) ikut pula mendukung dalam proyek pengembangan EDP auditing. Pada periode itu pula para editor secara bersama-sama mendirikan Electronic Data Processing Auditors Association (EDPAA). Lembaga ini didirikan bertujuan untuk membuat suatu tuntunan, prosedur dan standar bagi para audit EDP. Lalu pada tahun 1977, edisi pertama dari Control Objectives diluncurkan. Pada tahun 1994, EDPAA mengubah namanya menjadi Informasi Sistem Audit (ISACA). Selama periode akhir 1960-an hingga saat ini teknologi IT telah berkembang dengan bagitu cepat dan pesat dari yang mikrokomputer dan jaringan ke internet. Pada akhirnya perunahan-perubahan itulah yang ikut pula menentukan perubahan pada audit IT.

Jenis-jenis Audit IT
            Adapun jenis-jenis dari Audit IT, yaitu :
1.      System dan aplikasi.
Audit ini memiliki fungsi untuk memeriksa apakah system dan aplikasi telah sesuai dengan kebutuhan dari organisasi, berdayaguna, dan juga memiliki suatu control yang cukup baik untuk menjamin suatu kebebasan, kehandalan, tepat waktu, dan keamanan pada input, proses, dan juga output pada semua tingkat kegiatan system.
 
2.      Fasilitas pemrosesan informasi
Audit ini berfungsi untuk memeriksa apakah fasilitas dari pemrosesan terkendali untuk menjamin ketepatan waktu, ketelitian dan pemrosesan aplikasi yang lebih efisien dalam keadaan yang normal maupun buruk sekalipun.

3.      Pengembangan system
Memiliki fungsi untuk memeriksa apakah system yang dikembangakan telah mencakup kebutuhan obyektif dari organisasi.

4.      Arsitektur perusahaan dan Manajemen IT
Berfungsi untuk memeriksa apakah manajeman IT ini dapat mengembangkan struktur organisasi dan prosedur yang akan menjamin kontrol dan lingkungan yang berdaya guna untuk pemrosesan informasi.

5.      Client/server, telekomunikasi, internet dan ekstranet.
Suatu audit yang memilki fungsi untuk memeriksa apakah kontrol-kontrol berfungsi pada client, server, dan jaringan yang akan menghubungkan clinet dan server.



 
lebih Lengkap klik disini

No comments:

Post a Comment