RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI
pengertian
Ilmu
ekonomi adalah ilmu yang mempelajari suatu hubungan individu dengan masyarakat
membuat pilihan (dengan atau tanpa uang) menggunakan narasumber yang terbatas
untuk menghasilkan barang dan jasa sebagai pemuas kebutuhan manusia yang
relative tidak terbatas. Barang dan jasa yang dihasilkan kemudian
didistribusikan untuk kebutuhan konsumsi sekarang dan di masa yang akan datang
kepada berbagai individu dan kelompok masyarakat.
Secara fundamental dan historis, ilmu ekonomi
dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Ilmu Ekonomi Positif
Ilmu
ekonomi positif hanya membahas deskripsi mengenai fakta, situasi dan hubungan
yang terjadi dalam ekonomi. Ilmu ekonomi positif merupakan ilmu yang melibatkan
diri dalam masalah “apakah yang terjadi”. Oleh karena itu ilmu ekonomi netral
terhadap nilai – nilai. Artinya, ilmu ekonomi positif atau bebas nilai, hanya
menjelaskan ‘apakah harga itu’ dan ‘apakah yang terjadi jika harga itu naik atau
turun’ bukan ‘apakah harga itu adil atau tidak’
2. Ilmu ekonomi normatif
Ilmu
ekonomi normative hanya membahas pertimbangan – pertimbangan nilai etika. Ilmu
ekonomi normatif beranggapan bahwa ilmu ekonomi harus melibatkan diri dalam
mencari jawaban atas masalah “apakah yang seharusnya terjadi”.
Ilmu
ekonomi sebagai bagian dari ilmu sosial, tentu berkaitan dengan bidang disiplin
akademis ilmu sosial lainnya, seperti ilmu politik, sosiologi, psikologi,
antropologi, sejarah, geografi dll. Sebagai disiplin yang mengkaji tentang
aspek ekonomi dan tingkah laku manusia, juga berarti mengkajiperistiwa –
peristiwa ekonomi yang terjadi di dalam masyarakat.
Dengan
demikian dapat dikemukakan bahwa tujuan ilmu ekonomi adalah untuk mencari
pengertian tentang hubungan peristiwa ekonomi, baik berupa hubungan kausal
maupun fungsional dan untuk dapat menguasai masalah – masalah ekonomi yang di
hadapi oleh masyarakat.
Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi memiliki ruang lingkup mikro dan makro sehingga
mudah untuk dipelajari. Keduanya memberikan batasan dan asumsi yang jelas.
Ekonomi Mikro merupakan cabang
ilmu ekonomi yang khusus mempelajari bagian-bagian kecil (aspek individual)
dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Analisis dalam teori ekonomi mikro antara
lain meliputi perilaku pembeli (konsumen) dan produsen secara individua dalam
pasar. Sikap dan perilaku konsumen tercermin dalam menggunakan pendapatan yang
diperolehnya, sedangkan sikap dan perilaku produsen tercermin dalam menawarkan
barangnya. Jadi inti dalam ekonomi mikro adalah masalah penentuan harga,
sehingga ekonomi mikro sering dinamakan dengan teori harga (price theory).
Tujuan dan sasaran analisis ekonomi mikro lebih
dititikberatkan kepada bagaimana membuat pilihan untuk;
1) mewujudkan efisiensi dalam
penggunaan sumber-sumber, dan
2) mencapai kepuasan yang
maksimum.
Ekonomi Makro merupakan cabang
ilmu ekonomi yang khusus mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian sebagai
suatu keseluruhan (agregate) berkaitan dengan penggunaan faktor produksi yang
tersedia secara efisien agar kemakmuran masyarakat dapat dimaksimumkan. Apabila
yang dibicarakan masalah produsen, maka yang dianalisis produsen secara
keseluruhan, demikian halnya jika konsumen maka yang diananlisis adalah seluruh
konsumen dalam mengalokasikan pendapatannya untuk membeli barang/jasa yang
dihasilkan oleh perekonomian. Demikian juga dengan variabel permintaan,
penawaran, perusahaan, harga dan sebaginya. Intinya ekonomi makro menganalisis
penentuan tingkat kegiatan ekonomi yang diukur dari pendapatan, sehingga
ekonomi makro sering dinamakan sebagai teori pendapatan (income theory).
Tujuan dan sasaran analisis ekonomi makro
antara lain membahas masalah:
1) sisi permintaan agregate dalam menentukan
tingkat kegiatan ekonomi, dan
2) pentingnya kebijakan dan campur tangan
pemerintah untuk mewujudkan prestasi kegiatan ekonomi yang diinginkan.
Peralatan Analisis
Ilmu
ekonomi memerlukan alat analisis untuk menerangkan teori-teorinya dan untuk
menguji kebenaran teori-teori tersebut. Grafik dan kurva adalah alat analisis
yang utama, pada tingkat yang lebih mendalam matematika memegang peranan yang
sangat penting. Selain itu, statistika juga diperlukan untuk mengumpulkan fakta
dan menguji kebenaran teori ekonomi.
Corak Analisis Ilmu Ekonomi
Dalam
corak analisis ilmu ekonomi dapat berupa, Ekonomi Deskriptif (descriptive
economics) yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya wujud dalam perekonomian.
Tugas utamanya mengumpulkan keterangan-keterangan faktual yang relevan dengan
masalah ekonomi. Diskripsi masalah ekonomi menjadi rumit, berkaitan dengan
fakta
bahwa aspek manusia dipengaruhi oleh banyak faktor dalam prilakunya. Hal ini
terjadi oleh karena dalam masyarakat, perubahan-perubahan yang terjadi bersifat
kompleks, dan tentunya tidak hanya dipengaurhi oleh variabel-variabel ekonomi
saja.
Corak analisis ilmu ekonomi
Teori
Ekonomi (economics theory) memberikan pandangan-pandangan yang menggambarkan
sifat hubungan yang wujud dalam kegiatan ekonomi, dan ramalan tentang peristiwa
yang terjadi apabila suatu keadaan yang mempengaruhinya mengalami perubahan.
Tugas teori ekonomi adalah memberikan abstraksi dari kenyataan yang terjadi
dalam perekonomian. ekonomi
bersifat kompleks, untuk itu perlu penyederhanaan dan abstrasksi yang dituangkan
dalam teori.
Corak analisis ilmu ekonomi
Dalam
corak analisis ilmu ekonomi dapat berupa Ekonomi Terapan (applied economics)
disebut juga ekonomi kebijakan, dengan mengambil konsep dalam teori ekonomi
dicoba untuk menerapkannya dalam kebijakan ekonomi dengan tetap memperhatikan
pada data dan fakta yang dikumpulkan oleh ekonomi deskriptive.
Tujuan – tujuan kebijakan ekonomi antara lain;
1)
Mencapai pertumbuhan ekonomi yang pesat,
2)
Menciptakan kestabilan harga,
3)
Mengatasi masalah pengangguran, dan
4)
Mewujudkan distribusi pendapatan yang merata.
Metode ilmu ekonomi
Metode Ilmu ekonomi secara sederhana merupakan
upaya manusia untuk memenuhi kebutuhannya yang bersifat tidak terbatas dengan
alat pemenuhan kebutuhan yang berupa barang dan jasa yang bersifat langka dan
terbatas serta memiliki kegunaan yang alternatif. Untuk itu, cara pemenuhan
kebutuhannya berkaitan dengan metode – metode dalam ilmu ekonomi tersebut.
Adapun metode yang digunakan dalam ilmu ekonomi
menurut chaurmain dan prihatin (1994:14-16) meliputi sebagai berikut :
1. Metode induktif
Metode
induktif adalah Metode dimana suatu keputusan dilakukan dengan mengumpulkan
semua data informasi yang ada dalam realitas kehidupan. Realita tersebut
mencakup setiap unsur kehidupan yang dialami kehidupan, keluarga, masyarakat
likal, dan sebagainya yang mencoba mencari jalan pemecahan sehingga upaya
pemenuhan kebutuhan tersebut dapat dikaji secermat mungkin. Sebagai contoh,
upaya menghasilkan dan menyalurkan sumber daya ekonomi. upaya tersebut
dilakukan sedemikian rupa sampai diperoleh barang dan jasa yang dapat tersedia
pada jumlah, harga dan waktu yang tepat bagi pemenuhan kebutuhan tersebut.
Untuk mencapai tujuan kebutuhan tersebut, diperlukan perencanaan yang ada dalam
ilmu ekonomi berfungsi sebagai cara atau metode untuk menyusun daftar kebutuhan
terhdap sejumlah barang dan jasa yang diperlukan masyarakat.
2. Metode deduktif
Metode
deduktif adalah Metode ilmu ekonomi yang bekerja atas dasar hukum, ketentuan,
atau prinsip umum yang sudah di uji kebenarannya. Dengan metode ini, ilmu
ekonomi mencoba menetapkan cara pemecahan masalah sesuai dengan acuan, prinsip
hukum, dan ketentuan yang ada dalam ilmu ekonomi. Misalnya, dalam ilmu ekonomi
terdapat hukum yang mengemukakan bahwa jika persediaan barang dan jasa
berkurang dalam masyarakat, sementara permintaannya tetap maka barang dan jasa
akan naik harganya. Bertolak dari hukum ekonomi tersebut, para ahli ekonomi
secara deduktif sudah sudah dapat menentukan bahwa harus dijaga agar persediaan
barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat tersebut selalu dapat mencukupi
dalam kuantitas dan kualitasnya. Buliding (1955:12) menyebutnya sebagai metode
eksperimen intelektual (the method of intellectual experiment)
3. Metode Matematika
Metode
matematika adalah Metode yang digunakan untuk memecahkan masalah – masalah
ekonomi dengan cara pemecahan soal – soal secara matematis. Maksudnya bahwa
dalam matematika terdapat kebiasaan yang dimulai dengan pembahasan dalil –
dalil. Melalui pembahasan dalil – dalil tersebut dapat dipastikan bahwa
kajiannya dapat diterima secara umum.
4. Metode statistika
Metode
statistika adalah Suatu metode pemecahan masalah ekonomi dengan cara
pengumpulan, pengolahan, analisis, penafsiran dan penyajian data dalam bentuk
angka – angka secara statistik. Dari angka – angka yang disajikan kemudian
dapat diketahui permasalahan yang sesungguhnya. Sebagai contoh, pembahasan
mengenai pengangguran. Dalam hal ini, dapat terlebih dahulu diidentifikasi
unsur – unsur yang berkaitan dengan pengangguran, mislanya data
perusahaan, data tenaga kerja yang terdidik atau kurang terdidik, jenis
dan jumlah lapangan kerja yang tersedia, jumlah dan tingkat upah yang
ditawarkan perusahaan, tempat perusahaan beroprasi, rata – rata tempat tinggal
para calon pekerja. dari data yang terkumpul tersebut seorang ahli ekonomi
dapat menyusun analisis dan penafsiran data secara statistik yang berhubungan
dengan pemecahan masalah pengangguran tersebut. Selanjutnya, dari angka
tersebut dapat ditentukan cara yang tepat untuk membantu mengatasi masalah
pengangguran secara akurat berdasarkan tafsiran peneliti terhadap angka – angka
yang disajikan statistik.
B. PENGERTIAN PELAKU EKONOMI
Pelaku ekonomi adalah individu-individu atau lembaga-lembaga
yang terlibat dalam proses kegiatan ekonomi baik produksi, distribusi, maupun
konsumsi. Yang berperan dalam pelaku ekonomi adalah rumah tangga, masyarakat,
perusahaan/sektor usaha dan pemerintah. Pemerintah selain sebagai pelaku
ekonomi juga berperan aktif sebagai pengawas, kontroler dan koordinator dalam
kegiatan ekonomi agar tercipta iklim yang kondusif.
C. PELAKU EKONOMI DALAM KEGIATAN POKOK EKONOMI
1) RUMAH TANGGA KELUARGA
1.Rumah Tangga Keluarga sebagai Produsen
Rumah tangga keluarga dalam kegiatan ekonomi merupakan
pemilik faktor produksi yang meliputi tanah, tenaga kerja, keahlian dan modal.
Kegiatan produksi yang dilakukan dalam rumah tangga keluarga adalah menyediakan
faktor produksi yang dibutuhkan pelaku ekonomi lainnya. Dalam kegiatan ini
rumah tangga keluarga memperoleh penghasilan/pendapatan dalam bentuk uang.
2. Rumah Tangga Keluarga sebagai Distributor
Kegiatan distribusi yang dilakukan oleh rumah tangga
bertujuan untuk mendapatkan penghasilan. Kegiatan tersebut dapat dilakukan
dengan membuka toko atau warung, menjadi pedagang keliling atau pedagang
asongan.
3. Rumah Tangga Keluarga sebagai Konsumen
Rumah tangga keluarga merupakan kelompok yang paling sering
melakukan kegiatan konsumsi. Faktor yang mempengaruhi kegiatan konsumsi rumah
tangga adalah:
- Jumlah
pendapatan keluarga
- Jumlah
anggota keluarga
- Tingkat
harga barang atau jasa
- Status
sosial ekonomi keluarga
2) MASYARAKAT
1. Masyarakat sebagai Produsen
Masyarakat sebagai produsen mencakup berbagai bentuk
kegiatan masyarakat yang dapat menghasilkan pendapatan, misalnya kegiatan
usaha, berdagang, bercocok tanam, beternak, dll. Dalam kegiatan usaha, yang
berkembang dalam kehidupan masyarakat adalah sektor usaha informal yang
mempunyai ciri- ciri:
- Tidak
memiliki alat-alat produksi yang canggih.
- Tidak
memiliki pendidikan/keahlian khusus.
- Dapat
membuka lapangan kerja yang tidak sedikit jumlahnya.
- Hanya
memiliki ruang lingkup usaha ekonomi yang sempit dan kecil.
Contoh kegiatan ekonomi sektor usaha informal: pedagang
asongan, pedagang kaki lima, pedagang keliling.
2. Masyarakat sebagai Distributor
Masyarakat sebagai distributor diwujudkan dalam bentuk
terjadinya proses penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
3. Masyarakat sebagai Konsumen
Masyarakat adalah pengguna (konsumen) “public goods” atau
produk-produk umum, seperti jalan raya, jembatan, rumah sakit, sekolah, dan
lain-lain.
3) PERUSAHAAN
- Perusahaan
sebagai Produsen
Sesuai dengan fungsinya, perusahaan dalam aktivitasnya
selalu menghasilkan barang atau jasa. Beberapa hal yang harus dilakukan
perusahaan sebelum menjalankan aktivitasnya adalah:
- Menentukan
barang/jasa yang akan diproduksi
- Menentukan
bagaimana pengelolaan barang/jasa
- Memastikan
barang/jasa yang akan diproduksi dibutuhkan oleh masyarakat
2. Perusahaan sebagai distributor
Hal-hal yang dilakukan perusahaan sebagai distributor:
- Mengadakan
kegiatan promosi
- Mengadakan
kegiatan perdagangan
- Membuka
agen atau cabang
- Memiliki
armada angkutan
3. Perusahaan sebagai Konsumen
Kegiatan konsumsi yang dilakukan perusahaan berkaitan erat
dengan proses produksi yang dijalankan, antara lain:
- Pengadaan
bahan pokok
- Pengadaan
alat/sarana
- Pembayaran
upah karyawan
4).NEGARA
1. Negara sebagai Produsen
Kegiatan produksi yang dilakukan pemerintah bertujuan
meningkatkan kesejahteraan rakyat, antara lain:
- Membangun
pembangkit tenaga listrik
- Membangun
sarana transportasi
- Membangun
perusahaan air minum
2. Negara sebagai Distributor
Negara sebagai distributor memiliki kewajiban untuk
menyalurkan barang dan jasa dari yang berlebihan kepada yang kekurangan
sehingga hasil-hasil produksi dapat dinikmati seluruh rakyat. Kegiatan
distribusi yang dilakukan pemerintah antara lain:
- Menyalurkan
energi listrik melalui PLN
- Menyalurkan
jasa telepon melalui Telkom
3. Negara sebagai Konsumen
Kegiatan konsumsi yang dilaksanakan pemerintah bertujuan
untuk menjalankan roda pemerintahan, antara lain:
- Membayar
gaji pegawai
- Menggunakan
tenaga ahli
- Menggunakan
alat-alat kantor
- Memanfaatkan
energi listrik
4. Negara sebagai Pengatur Ekonomi
Peranan negara/pemerintah sebagai pengatur ekonomi:
- Melindungi
masyarakat terhadap dampak negatif pertumbuhan ekonomi yang kurang
seimbang dan tidak terkendali
- Membangun
modal sosial seluas-luasnya
- Menciptakan
dan memelihara keserasian pertumbuhan ekonomi
Kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi antara lain:
a. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah dalam bidang
anggaran negara dengan tujuan untuk mempertahankan kestabilan proses
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Kebijakan fiskal menyangkut dua aspek
yaitu:
- Aspek
kualitatif, yaitu menyangkut jenis-jenis pajak, pembayaran dan subsidi.
- Aspek
kuantitatif, yaitu menyangkut dana yang harus dikumpulkan dan dibayarkan.
b. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah segala kebijakan pemerintah di
bidang keuangan yang bertujuan menjaga kestabilan harga dan nilai mata uang.
Kebijakan moneter mencakup:
- Kebijakan
cadangan kas, yaitu kebijakan pemerintah untuk mengatur jumlah uang yang
beredar dengan cara mengubah cadangan minimum BI.
- Kebijakan
kredit, yaitu kebijakan pemerintah untuk mengatur jumlah uang yang beredar
dengan cara memberikan kredit secara selektif.
- Kebijakan
diskonto, yaitu kebijakan pemerintah dalam menjaga kestabilan jumlah uang
yang beredar dengan cara menaikkan/menurunkan suku bunga BI.
- Kebijakan
politik pasar terbuka, yaitu kebijakan pemerintah dalam mengendalikan
jumlah uang yang beredar dengan cara menjual/membeli surat-surat berharga
kepada masyarakat.
C. PELAKU EKONOMI
Pelaku
kegiatan ekonomi di Indonesia dapat dikelompokkan dalam 3 sektor usaha formal
yaitu BUMN, BUMS dan Koperasi.
1) BUMN ( Badan
Usaha Milik Negara)
BUMN
adalah badan usaha yang didirikan dan dimiliki pemerintah.
Tujuan kegiatan BUMN:
a. Untuk menambah keuangan kas negara
b. Membuka lapangan kerja
c. Melayani dan memenuhi kebutuhan
masyarakat.
Alasan pemerintah mendirikan BUMN adalah:
a. Untuk memenuhi kebutuhan nasional yang tidak
dilakukan oleh swasta.
b. Untuk mengendalikan bidang-bidang usaha
strategis dan menguasai hajat hidup orang banyak.
Peranan BUMN dalam perekonomian nasional adalah :
a. Mencegah agar cabang-cabang produksi yang
penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak tidak dikuasai
oleh sekelompok masyarakat tertentu.
b. Memberikan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.
c. Membuka lapangan kerja.
d. Melakukankegiatan produksi dan distribusi
yang menguasai hidup hajat hidup orang banyak.
e. Sebagai sumber pendapatan negara.
Kebaikan BUMN :
a. Modal dari pemerintah
b. Mengutamakan pelayanan umum
c. Memiliki kekuatan hukum yang kuat
d. Organisasi disusun secara mantap
Kelemahan BUMN:
a. Pengambilan keputusan lamban karena
panjangnya birokrasi.
b. BUMN banyak merugi
c. Organisasinya sangat kaku.
2). BUMS ( Badan
Usaha Milik Swasta )
BUMS
adalah badan usaha yang didirikan dan dimiliki swasta secara individu atau
kelompok.
Tujuan
kegiatan BUMS:
a. Mengembangkan dan memperluas usaha usaha
b. Membuka lapangan kerja
c. Memperoleh laba-laba sebesar-besarnya.
Peranan
BUMS dalam perekonomian nasional adalah:
- Sebagai
mitra pemerintah dalam kegiatan perekonomian.
- Membantu
pemerintah dalam pengelolaan kegiatan ekonomi yang tidak ditangani
pemerintah.
- Meningkatkan
penerimaan dan devisa Negara
4.
Menciptakan lapangan kerja.
3). Koperasi
Pengertian
koperasi
Menurut UU
No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang seorang atau badan hukum berdasar atas asas kekeluargaan.
Prinsip-prinsip koperasi:
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
3. Pembagian SHU secara adil dan sebanding dengan besarnya
jasa
4. Pemberian balas jasa terbatas terhadap modal
5. Kemandirian
Landasan
koperasi:
1. Landasan idiil adalah Pancasila
2. Landasan struktural adalah UUD 1945
3. Landasan operasional adalah UU Nomor 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian dan AD/ART koperasi
4. Asas koperasi adalah kekeluargaan
5. Modal koperasi berasal dari modal sendiri (simpanan
pokok, simpanan wajib, dana cadangan , hibah) dan modal pinjaman (dari bank,
dari koperasi lain atau sumber pinjaman lain).
6. Alat kelengkapan koperasi adalah rapat anggota, pengurus
koperasi dan pengawas koperasi.
Tujuan
koperasi:
- Memajukan
kesejahteraan anggota pada khususnya
- Mensejahterakan
dan mencapai kemakmuran masyarakat pada umumnya
- Ikut
membangun tatanan perekonomian nasional
Manfaat
koperasi:
- Memberikan
kemudahan dan pelayanan yang baik kepada anggota
- Sarana
pengembangan potensi dan kemampuan untuk meningkatkan kesejahteraan
anggota
- Meningkatkan
kualitas kehidupan anggota
- Memperkokoh
perekonomian rakyat
Jenis-jenis
koperasi:
a. Menurut
sifat usahanya:
1. Koperasi Konsumsi, yaitu koperasi yang usahanya
menyediakan barang-barang konsumsi.
2. Koperasi Produksi, yaitu koperasi yang usahanya
menghasilkan daya guna barang atau jasa.
3. Koperasi Simpan Pinjam, yaitu koperasi yang usahanya
menerima tabungan dan memberikan pinjaman kepada anggotanya.
4. Koperasi Jasa, yaitu koperasi yang usahanya
memberikan pelayanan jasa.
5. Koperasi Serba Usaha, yaitu koperasi yang usahanya
meliputi berbagai macam bidang.
b. Menurut
tingkatannya:
1. Koperasi Primer, yaitu koperasi yang wilayahnya meliputi
satu desa, kelurahan atau kecamatan.
2. Koperasi Pusat, yaitu koperasi yang wilayahnya meliputi
kabupaten atau kota.
3. Koperasi Gabungan, yaitu koperasi yang wilayahnya
meliputi satu propinsi.
4. Koperasi Induk, yaitu koperasi yang berada di tingkat
nasional.
c. Menurut
golongan anggotanya:
1. Koperasi Pemuda
2. Koperasi Pegawai Negeri Sipil
3. Koperasi Sekolah
4. Koperasi TNI dan Polri
5. Kedudukan koperasi dalam perekonomian Indonesia
Kedudukan
koperasi:
- Soko
guru perekonomian nasional
- Bagian
integral tata perekonomian nasional
- Berperan
serta dalam kehidupan ekonomi bangsa
- Fungsi
dan peran koperasi
Menurut UU
No 25 Tahun 1992, fungsi dan peran koperasi adalah:
- Membangun
dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota
- Berperan
aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat
- Memperkokoh
perekonomian rakyat
- Berusaha
mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional
Peranan
koperasi dalam perekonomian Indonesia:
a. Mengembangkan potensi kemakmuran
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat.
b. Berperan aktif dalam meningkatkan
kualitas hidup manusia.
c. Memperkokoh perekonomian nasional
dengan koperasi sebagai soko gurunya.
d. Mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
Selain
ketiga usaha formal diatas (BUMN, BUMS dan Koperasi) terdapat usaha-usaha
informal yaitu bidang usaha bermodal kecil, alat produksi terbatas dan tanpa
bentuk badan hukum.
Ciri-ciri
usaha informal adalah :
a. Kegiatannya tidak terorganisir secara baik.
b. Pada umumnya tidak memiliki ijin resmi dari
pemerintah.
c. Pola kegiatanya tidak teratur atau tidak
tetap baik tempat maupun waktu.
d. Modal usaha dan peralatannya relatif kecil.
Peranan
usaha informal dalam perekonomian Indonesia :
a. Dapat menyebarluaskan hasil produk tertentu
b. Mempercepat proses kegiatan produksi karena
barang yang dijual cepat laku.
c. Membantu masyarakat ekonomi lemah dalam
pemenuhan kebutuhan dengan harga yang relatif murah
d. Mengurangi pengangguran.
Sektor
usaha informal antara lain:
- Pedagang
kaki lima, yaitu pedagang yang menjual barang dagangannya di tempat-tempat
strategis, seperti di pinggir jalan, di bawah pohon, dan lain-lain.
- Pedagang
keliling, yaitu pedagang yang menjual barang dagangannya secara
berkeliling dengan jalan kaki atau kendaraan bermotor.
- Pedagang
asongan, yaitu pedagang yang menjual barang dagangan yang mudah dibawa
kemana-mana seperti di stasiun, terminal dan lain-lain.
- Pedagang
musiman, yaitu pedagang yang menjual barang dagangan secara musiman.
Masalah Pokok Ekonomi
Pokok masalah ekonomi ada tiga, yaitu: produksi, konsumsi
dan distribusi.
-
|
Produksi, menyangkut masalah usaha atau kegiatan mencipta
atau menambah kegunaan suatu benda.
|
Pokok masalah ekonomi :
- produksi
- konsumsi
- distribusi.
|
|
-
|
Konsumsi, menyangkut kegiatan menghabiskan atau mengurangi
kegunaan suatu benda.
|
-
|
Distribusi, menyangkut kegiatan menyalurkan barang dari
produsen kepada konsumen.
|
Pokok masalah tadi selanjutnya diperluas oleh aliran ekonomi
modern, yaitu apa dan berapa, bagaimana, dan untuk siapa barang diproduksi.
-
|
Apa dan Berapa
(What).
Masalah ini menyangkut persoalan jenis dan jumlah barang/jasa yang perlu diproduksi
agar sesuai kebutuhan masyarakat: apakah bahan makanan yang dipilih? – apakah
pakaian, tempat tinggal atau jasa lain? – serta berapa banyak barang tersebut
diproduksi?
|
-
|
Bagaimana
(How)
|
|
|
Pokok masalah ekonomi :
-Apa dan Berapa
- Bagaimana
- Untuk Siapa
|
|
Setelah jenis dan jumlah produksi dipilih, persoalan yang
harus dipecahkan adalah: bagaimana barang tersebut diproduksi? – siapa yang
memproduksi? – sumber daya apa yang digunakan? – teknologi apa yang digunakan?
|
-
|
Untuk siapa.
Setelah pemecahan persoalan bagaimana memproduksi lebih lanjut adalah: untuk
siapa ( for whom) barang yang akan diproduksi? – siapa yang harus
menikmati?
Untuk lebih memahami pokok persoalan ekonomi aliran klasik
dan modern, coba lengkapi tabel berikut!
Menghadapi masalah pokok ekonomi tersebut, bagaimana kita
memecahkan pokok persoalan itu?
Secara garis besar, kita mengenal empat sistem ekonomi
yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan situasi kondisi dan ideologi negara
yang bersangkutan. Keempat sistem ekonomi tersebut adalah sistem ekonomi
tradisional, sistem ekonomi terpusat, sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi
campuran.
|
-
|
Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi ini merupakan sistem ekonomi yang dijalankan secara bersama
untuk kepentingan bersama (demokratis), sesuai dengan tata cara yang biasa
ditempuh oleh nenek moyang sebelumnya.
Dalam sistem ini segala barang dan jasa yang diperlukan,
dipenuhi sendiri oleh masyarakat itu sendiri. Tentunya Anda akan bertanya apa
tugas pemerintah dalam sistem ekonomi tradisional ini?
Dalam sistem ekonomi tradisional, tugas pemerintah hanya
terbatas memberikan perlindungan dalam bentuk pertahanan, dan menjaga
ketertiban umum. Dengan kata lain kegiatan ekonomi yaitu masalah apa dan
berapa, bagaimana dan untuk siapa barang diproduksi semuanya diatur oleh
masyarakat.
Pada umumnya, sistem perekonomian ini berlaku pada
negara-negara yang belum maju, dan mulai ditinggalkan.
|
-
|
Sistem Ekonomi Terpusat
Pada sistem ekonomi ini, pemerintah bertindak sangat aktif, segala kebutuhan
hidup termasuk keamanan dan pertahanan direncanakan oleh pemerintah secara
terpusat. Pelaksanaan dilakukan oleh daerah-daerah di bawah satu komando dari
pusat.
Dengan demikian, masalah apa dan berapa, bagaimana dan
untuk siapa barang diproduksi, semuanya diatur oleh pemerintah secara
terpusat. Kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi dibatasi sehingga
inisiatif perorangan tidak dapat berkembang.
Pada umumnya sistem ekonomi terpusat ini diterapkan pada
negara-negara yang menganut paham komunis. Namun karena kurang sesuai dengan
aspirasi rakyat, akhir-akhir ini sudah ditinggalkan.
|
-
|
Sistem Ekonomi Pasar
Pada sistem ekonomi pasar, kehidupan ekonomi diharapkan dapat berjalan bebas
sesuai dengan mekanisme pasar.
Siapa saja bebas memproduksi barang dan jasa, sehingga
mendorong masyarakat untuk bekerja lebih giat dan efisien. Dengan demikian
bagi produsen memungkinkan memperoleh laba sebesar-besarnya. Jika barang atau
jasa dapat dipasarkan, pada akhirnya produsen akan menyesuaikan dengan
keinginan dan daya beli konsumen.
Salah satu ciri sistem ekonomi pasar adalah berlakunya
persaingan secara bebas. Akibatnya yang kuat bertambah kuat, sedang yang
lemah semakin terdesak tidak berdaya. Untuk mengatasi keadaan itu pemerintah
ikut campur tangan melalui peraturan perundang-undangan yang dianggap perlu,
sehingga terbentuk sistem ekonomi pasar yang terkendali, bukan ekonomi bebas
lagi.
|
-
|
Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran pada umumnya ditetapkan pada negara-negara
berkembang. Dalam sistem ini sektor swasta dan pemerintah sama-sama diakui.
Hal ini berarti di samping sektor swasta, terdapat pula badan perencana
negara yang merencanakan arah dan perkembangan ekonomi.
Sistem ekonomi campuran ini dasarnya merupakan perpaduan
antara sistem ekonomi terpusat dengan sistem ekonomi pasar.
Sumber : http://arissupri.blogspot.com/2014/03/ruang-lingkup-ilmu-ekonomi_28.html
|